Menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....

Jumat, 10 Agustus 2012

Pupuk Cair Buletong


Produk samping dari budidaya lele dalam tong (buletong) adalah pupuk organik cair (POC). Saya sebut pupuk organik cair karena didalamnya mengandung senyawa-senyawa sisa pakan, kotoran lele dan mikroba yang bermanfaat bagi kesuburan tanaman. Buktinya: tanaman buah, herbal dan tanaman hias yang saya siram dengannya tumbuh dengan subur. Tadinya mereka kurang berkembang dan daunnya menguning ditengah cuaca panas, yang tidak turun hujan hampir tiga pekan.

Penggunaannya dilakukan dengan cara menyiramkannya langsung ke tanah atau ke dalam pot tanaman. Tanaman dipupuk dengan POC setiap kali pada saat mengganti media buletong dengan air bersih. Saya belum mengetes sejauh mana level pH-nya dan kandungan unsur NPK-nya. Tapi dari penampakan visualnya, tanaman yang saya siram dengannya tumbuh dengan suburnya, termasuk gulma ikutannya.

Warna POC buletong kecoklatan, terutama dikarenakan suspensi partikel-partikel sisa pakan di dalamnya. Baunya rada anyir, bau pelet pakan lele. Namun beberapa saat ketika disiramkan ke tanaman bau tersebut hilang dengan sendirinya.

Alkhamdulillah: bisa panen lele, tanaman kami subur pula!

Lele Buletong: Super Gurih!


Lele Buletong adalah lele yang dibudidayakan dalam tong. Ketika sudah dimasak rasanya sungguh super gurih. Segar dan sangat nikmat di lidah. Bener, nggak bohong. Anak saya sendiri yang bilang. Lihatlah ekspresinya. Dua ekor habis disantap ketika berbuka shaum (puasa) beberapa hari kemarin…

Ini adalah kali pertama saya memanen ikan lele yang saya budidayakan dalam tong. Tidak semua saya panen. Saya pilih empat ekor lele yang paling gemuk dan gede. Tidak semua dipanen karena saya pingin mencobanya dulu, penasaran akan rasanya.